PRASASTI KEBERSAMAAN

          
            Selayaknya peradaban memiliki periode dalam masanya. Terkenang bahkan tertulis dengan indah di atas kasarnya permukaan bebatuan. Berharap kelak terpatri keberadaannya dihati para pembacanya. Sejarah, ketika kita mengucapkannya, terkesan barang antik dan masa kuno yang terlintas dibenak kita. Sesuatu yang teranggap remeh dan kadang enggan pula kita mengakuinya. Tetapi taukah anda bahwa sejarah adalah hal yang luar biasa ? mengertikah anda bahwa sejarah adalah bagian dari cerita kesuksesan kita ?.
          Mengeja arti kebersamaan, maka berangkatlah kita menuju sebuah cerita yang telah menjadi sejarah tentang suatu ikatan perasaan yang menyatu diatas perbedaan. Gradatif.
          Berawal ketika kami menginjakkan kaki di depan gerbang masa depan, maka saat itu bukan hanya kami menatap masa depan, tetapi kami mulai melangkah meraihnya. Tertanamlah di sanubari kami bahwa masa depan bukan hanya milik mereka yang bertampang dan bergaya, tapi masa depan adalah milik mereka yang mau berusaha.
          Walau terkadang kami terhempas oleh kejamnya zaman atau kuatnya arus pergaulan, tapi kami bertekad untuk menorehkan sebuah perubahan. Maka, dari persamaan tekad inilah kami membangun persatuan, kebersamaan, seperjuangan diatas pondasi kekeluargaan.
          Sebab kami yakin, bahwa dengan kebersamaan, maka kami dapat berdiri gagah menantang liciknya peradaban yang kini mulai didominasi dengan sandiwara kepentingan. Kami berusaha mematahkan perpecahan, bukan hanya berbekal pengetahuan, karena pengetahuan belum tentu mampu menjadi senjata acuan, tapi kami menguatkannya dengan keteguhan iman agar kami tak terseret dalam peran berlainan.
          Tak jarang bahkan dapat dikatakan sering kami mengalami gangguan. Berbedanya argumen yang  memunculkan keangkuhan dan keegoisan mengantarkan kami kepada perdebatan. Namun akhirnya kami menemukan pemahaman bahwa perbedaan dapat disatukan dengan jalan membuka cara berfikir kami agar dapat saling menerima pendapat dan saran.
          Terkadang amarah menyeruak seperti api yang semakin membesar hanya karena kebebasan yang kami inginkan, memaksa kami keluar dari suatu kebiasaan dan saat kami menyadari telah melakukan kesalahan, maka hukuman pantas kami sandang. Namun kami mulai mengerti bahwa hidup harus berpacu dalam peraturan, karena peraturanlah yang menjadi rambu-rambu untuk mencapai tujuan.
          Dan inilah sejarah kami, masa dimulainya kebersamaan kami dan merupakan bagian dari cerita kesuksesan kami sebagai sebuah pertanda bahwa kami adalah sebuah kesatuan yang bertekad membuat perubahan agar bangsa kami dapat menjemput kejayaan, lalu suatu hari nanti kebersamaan ini akan menjadi prasasti di dasar hati kami. Prasastikebersamaan yang abadi.
           

By : Unzilatur R

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INSTAGRAM FEED

@soratemplates